Senin, 04 November 2013

PLN Resmikan 9 PLTS di Maluku

Senin, 04 November 2013 14:25 wib
Dani Jumadil Akhir - Okezone
ilustrasi Foto: Blogspotilustrasi Foto: Blogspot


JAKARTA - Sejalan dengan program Pemerintah dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (renewable energy), PT PLN (Persero)kembali meresmikan penggunaan sembilan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sembilan pulau yang tersebar di Provinsi Maluku. 

Sembilan PLTS yang diresmikan tersebut antara lain, PLTS Kelang, PLTS Pulau Tiga, PLTS Banda, PLTS Pulau Panjang, PLTS Manawoka, PLTS Tioor, PLTS Kur, PLTS Kisar dan PLTS Wetar, dengan total kapasitas 900 kilo Watt peak (kWp).

General Manager (GM) PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (MMU), M Ikhsan Asaad mengatakan bahwa dengan diresmikannya sembilan PLTS di Propinsi Maluku, maka total telah ada 11 PLTS dengan total 1700 kWp yang telah berproduksi menghasilkan listrik di wilayah kerjanya, menyusul PLTS Morotai di Maluku Utara berkapasitas 600 kWp yang sebelumnya telah beroperasi pada April 2012 lalu.

"Hingga saat ini, dari PLTS yang telah beroperasi di Maluku dan Maluku Utara, telah mampu menghasilkan listrik rata-rata 3.550 kWp/hari," jelas GM PLN MMU, M. Ikhsan Asaad dalam siaran persnya, Jakarta, Senin (4/11/2013).

Ikhsan menambahkan, hingga September 2013, PLN Maluku dan Maluku Utara dapat melakukan penghematan dari berkurangnya penggunaan BBM untuk pembangkit, dimana Biaya Pokok Produksi (BPP) rata-rata di Maluku dan Maluku Utara jika menggunakan BBM Rp3.900/kWh yang telah di substitusi dengan menggunakan tenaga matahari sebesar Rp3 miliar, dan ditargetkan pada akhir tahun 2013, dapat dihasilkan penghematan sebesar Rp5 miliar

"Tahun 2014, untuk Maluku dan Maluku Utara, direncanakan akan dibangun lagi 25 PLTS dengan total kapasitas 5.000 kWp dan diharapkan akan membantu PLN untuk melakukan penghematan sebesar Rp. 15 miliar dari berkurangnya penggunaan BBM," jelasnya.

Untuk tahun 2013, pelanggan di Maluku dan Maluku Utara, hingga September 2013 telah bertambah 28.000 pelanggan baru yang semuanya dilayani dengan listrik prabayar. Rasio elektrifikasi di Propinsi Maluku hingga September 2013 mencapai 68 persen.(rez) (wdi)


Analisis :

Saya sangat menyukai berita-berita yang berbau kemajuan seperti berita ini, kemajuan sumber daya energi listrik memang sangat dituntut di masa sekarang. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan di kota modern semuanya membutuhkan energi dalam bentuk listrik. Tidak terkecuali saudara-saudara kita yang berada di kepulauan terpencil di Maluku, kebutuhan mereka dalam listrik juga meningkat.

Selama ini PLN menggunakan pembangkit energi diesel yang menggunakan bahan bakar fosil di Maluku. Tentu hal ini akan menimbulkan kerugian yang besar, baik secara lingkungan maupun ekonomi. Sehingga saya pikir PLN mengambil langkah yang baik dalam penanganan sumber daya listrik. Mereka berusaha untuk menggunakan energi alternatif untuk mengatasi tingginya penggunaan listrik di Maluku.

Saya harap di tahun-tahun yang akan datang PLN bisa melakukan perkembangan yang pesat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya ini. Sehingga pemerintah dapat lebih berhemat anggaran untuk pengadaan listrik di daerah terpencil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar